Text
Fa Ido Ma. Ma Ido Fa; J.A. Dimara; Lintas Perjuangan Putra Papua
Buku ini menguraikan riwayat dan perjuangan Johanes Abraham (J.A.) Dimara. Tak banyak yang tahu sosok dan kiprah lelaki kelahiran Biak pada 16 April 1916 ini. Bukan hanya di Indonesia, melainkan di Papua sendiri.
Padahal, perjuangan Dimara dan rekan-rekan seangkatannya dalam mempertahankan eksistensi dan kedaulatan Republik Indonesia (RI) pada fase-fase awal kemerdekaan pada 1946 di Maluku dan perjuangannya dalam upaya pembebasan Irian Barat sepanjang 1950-an hingga awal 1960-an tak dapat diabaikan begitu saja.
Misalnya, keberhasilan Dimara dan pasukan infiltrans yang dipimpinnya dalam menangkap seorang polisi Belanda, hoofagent kelas I Louis van Krieken, pada Oktober 1954 di Teluk Etna, Fakfak, Irian Jaya, yang saat itu masih dalam kekuasaaan Belanda. Polisi itu dikirim Damara ke Ambon, lalu menggemparkan. Penangkapan dan pengiriman polisi Belanda ke wilayah RI itu menimbulkan reaksi dari kedua belah pihak yang bertikai, baik Belanda maupun Indonesia.
Contoh lain adalah penunjukan Dimara sebagai salah seorang anggota Dewan Pertahanan Nasional (Depernas) yang dipimpin langsung oleh Presiden Soekarno. Dari 14 anggotanya, hanya Dimara yang tak memiliki jabatan resmi. Tiga belas anggota lain terdiri atas lima menteri, tiga kepala staf TNI (KSAD, KSAL, dan KSAU), Ketua MPR, Ketua DPR, Wakil Ketua DPA, serta Ketua Depernas sendiri. Penunjukan Dimara sebagai anggota dewan yang strategis itu, menurut Manuel Kaisiepo sebagaimana ditulisnya pada halaman x pada Kata Pengantar bertajuk “Memahami Makna Perjuangan D.A. Dimara”, menunjukkan betapa pentingnya sosok Dimara di mata pemerintah pusat.
B05086 | B-Biografi FA CA | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain