Text
Menakar Kekuatan Buruh Pasca Orde Baru
Ambruknya kekuasaan junta militer Suharto tidak serta merta membuat kekuatan buruh naik di hadapan kekuatan-kekuatan sosial lain. Seperti ditunjukkan Vedy Hadiz di artikel pertama, meski ruang demokrasi memberi kesempatan bagi buruh untuk vokal dalam aksi-aksi protes memperjuangkan kepentingan mereka, namun gerakan buruh sebagai organisasi politik tidaklah efektif dalam berhadapan dengan keluatan politik lainnya seperti asosiasi pengusaha maupun negara.
Kelemahan ini salah satunya berkaitan dengan rendahnya posisi tawar ekonomi buruh pasca krisis ekonomi akut di akhir 1990an. Luasnya pengangguran dan semi-pengangguran dalam struktur angkatan kerja membuat pilihan buruh kian terbatas. Mayoritas dari mereka akhirnya dipaksa untuk menerima upah rendah dan kondisi kerja minimal dalam rangka menarik investor.
B05399 | B-Politik ME MU | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain