Text
Peluang Negara Berpenduduk Sangat Besar : Teori dan Praktik Transformasi Kependudukan di Tiongkok
Perdebatan mengenai baik atau buruknya jumlah penduduk yang besar (atau kecil) di suatu negara tak pernah berhenti. Pada akhir abad ke-18, Malthus mengungkapkan beban ekonomi dari pertumbuhan penduduk yang cepat. Jumlah penduduk tumbuh melebihi kecepatan pertumbuhan pangan. Namun, pemikiran Malthus ini berhasil dipatahkan dengan adanya kemajuan teknologi di sektor pertanian. Jumlah penduduk yang terus meningkat justru membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Namun, di akhir tahun 1950-an, para ekonom di negara maju mulai teringat pemikiran Malthus. Negara berkembang seperti India, dengan jumlah penduduk sangat banyak, merupakan beban. Dengan mutu modal manusia yang rendah dan kesempatan kerja produktif yang rendah, jumlah penduduk yang besar menjadi bencana perekonomian. Sejak saat itulah muncul pemikiran untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk melalui program keluarga berencana. Kemudian muncul pemikiran untuk mencari jumlah penduduk yang optimal, walau pun banyak pula yang mempertanyakan apakah jumlah penduduk yang optimal memang ada.
B08320 | B-Pendidikan & Kemanusiaan PE XU | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain