Text
Respons Dunia Islam Terhadap Islamophobia Global
Di tingkat dunia, Islamophobia telah menjadi wacana dominan yang digunakan dalam fenomena rasis budaya yang dominan di Dunia Islam. Peristiwa 9/11 meningkatkan rasisme anti-Islam melalui histeria Islamophobia di seluruh dunia yang menganggap bahwa Muslim adalah teroris. Islamophobia merupakan bentuk rasisme dari perspektif sejarah dunia yang memberikan stereotip buruk terhadap Umat Islam.
Membahas mengenai isu Islamophobia, kali ini Program Studi Hubungan Internasional Program Magister, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (HIPM UMY) berkolaborasi dengan Lab Hubungan Internasional (HI) UMY mengadakan acara bedah buku “Respons Dunia Islam Terhadap Islamophobia Global” karya Prof. Dr. Bambang Cipto, M.A. Acara bedah buku yang diselenggarakan pada Selasa, 15 Februari 2022 merupakan bentuk rasa syukur serta apresiasi atas terbitnya buku karya Prof. Bambang.
Hadir sebagai pembedah, Prof. Noorhadi Hasan, Ph.D. yang merupakan pakar politik Islam & Dosen UIN Sunan Kalijaga menyampaikan ucapan selamat dan tahniahnya kepada Prof. Bambang yang tetap produktif menghasilkan karya ditengah suasana pandemi Covid-19. Dalam kesempatan ini, Prof. Noorhadi mengakui bahwa buku karya Prof. Bambang memiliki kekayaan informasi yang luar biasa, sehingga pembaca dapat mengetahui dengan jelas mengenai perkembangan Islamophobia di Dunia Islam. Buku ini menjelaskan secara rinci mengenai Islamophobia, dimulai dengan penjelasan konseptual terkait Islamophobia hingga tinjauan umum terhadap fenomena yang dikategorikan sebagai Islamophobia di berbagai belahan dunia, seperti di Eropa, Amerika, dan berbagai belahan dunia lainnya untuk memberikan pemahaman umum mengenai fenomena Islamophobia. Sehingga buku ini sangat cocok dibaca bagi semua kalangan.
Lebih lanjut, dalam buku ini lebih tajam menyorot isu penting yang memiliki keterkaitan dengan Islamophobia, seperti munculnya para desainer muda Muslim, politisi-politisi Muslim hingga munculnya berbagai startup yang mulai memperkenalkan Islam melalui label-label keislaman dalam produk yang dipasarkan. Hal ini membuktikan bahwa produk-produk Islam dapat menembus pasar global. Prof. Noorhadi menyebutkan bahwa buku karya Prof. Bambang merupakan tambang emas yang potensial, terdapat banyak bongkahan-bongkahan informasi yang dapat digali lebih jauh.
Pembedah kedua dalam acara bedah buku karya Prof. Bambang adalah Dr. Surwandono yang merupakan pakar resolusi konflik di Dunia Islam dan Dosen HI UMY. Dr. Surwandono mengaku dengan membaca buku ini, Ia mendapatkan inspirasi untuk menulis karena menemukan informasi yang dapat digali lebih dalam. Dalam kesempatan ini, Dr. Surwandono menampilkan hasil olah data Islamophobia yang didapatkan melalui web scopus yang kemudian di olah melalui aplikasi VosViewer. Hasil olah data menunjukkan bahwa Islamophobia telah dikaji lebih dari 1.800 kajian, namun diskursus mengenai gerakan untuk menurunkan ketakutan terhadap Islam belum menjadi gerakan yang massif. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya hasil olah data Dr. Surwandono melalui web scopus dengan memasukan kata kunci “reducing” dan “Islamophobia” menunjukkan hanya 8 kajian yang membahas gagasan menangkal isu Islamophobia.
B09848 | B-Pendidikan & Kemanusiaan RE BA | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain